Film Animasi Merah Putih: One For All Siap Tayang, Ramai Jadi Perbincangan Warganet

Film animasi 3D Merah Putih: One For All karya Perfiki Kreasindo ramai dibicarakan warganet lantaran kualitasnya dianggap jauh di bawah ekspektasi. Disutradarai dan ditulis oleh Endiarto serta Bintang, dan diproduseri oleh Toto Soegriwo, proyek ini disebut menghabiskan Rp6,7 miliar namun dikerjakan kurang dari satu bulan.

Waktu produksi yang sangat singkat memunculkan dugaan pengerjaan terburu-buru demi tayang tepat pada momen 17 Agustus. Kritik semakin tajam setelah YouTuber Yono Jambul mengungkap bahwa sejumlah aset, seperti latar jalanan dan karakter, dibeli dari toko digital Daz3D—termasuk penggunaan aset Street of Mumbai yang dinilai mengurangi nuansa lokal.

Warganet mempertanyakan transparansi anggaran, apalagi jika aset tersebut hanya seharga belasan dolar, sementara biaya produksi diklaim miliaran rupiah. Perbandingan pun muncul dengan anime ternama seperti One Piece atau Demon Slayer yang memiliki biaya per episode lebih rendah namun kualitas jauh lebih tinggi.

Menanggapi kritik, produser Toto Soegriwo memberi komentar bernada sindiran melalui Instagram. Meski kontroversial, film ini tetap dijadwalkan rilis di bioskop pada 14 Agustus 2025, dengan trailer yang sudah tersedia di YouTube. Ceritanya mengisahkan sekelompok anak yang membentuk “Tim Merah Putih” untuk menyelamatkan bendera pusaka yang hilang menjelang Hari Kemerdekaan.