Dua Dokter Muda Palestina Tempuh Pendidikan Spesialis di Unair Demi Mengabdi di Gaza

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) kembali menjadi pilihan mahasiswa internasional. Tahun ini, dua dokter muda asal Palestina, Ahmed Eliaan Syakir Abuajwa dan Ibrahim M. M. Abusalem, memulai pendidikan dokter spesialis di kampus tersebut. Ahmed mengambil spesialis Ilmu Bedah Saraf, sedangkan Ibrahim memilih Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik.

Bagi Ahmed, menempuh studi di Surabaya adalah sebuah kebanggaan. Ia bertekad menjadi ahli bedah saraf demi memenuhi kebutuhan mendesak di Gaza. Meski harus meninggalkan tanah kelahiran untuk waktu lama, ia bersumpah tak akan pulang sebelum membawa gelar kelulusan. Situasi di Gaza yang kian memburuk, dengan rumah dan fasilitas umum hancur akibat konflik, justru menguatkan tekadnya.

Ibrahim, yang datang melalui beasiswa Kementerian Kesehatan, memilih Unair karena reputasi akademik dan kedisiplinannya. Sebelum ke Surabaya, ia menempuh pendidikan di Mesir, bekerja di berbagai wilayah termasuk Gaza, belajar di Jerman, dan sempat singgah di Jakarta untuk beradaptasi dengan sistem pendidikan spesialis di Indonesia.

Baik Ahmed maupun Ibrahim memiliki misi yang sama: menyelesaikan studi dan kembali ke Gaza untuk membantu korban perang. Keahlian yang mereka dalami mencakup penanganan cedera kepala berat, trauma perang, hingga kerusakan saraf tulang belakang. Meski jauh dari keluarga dan menghadapi tantangan besar, semangat mereka untuk mengabdi tak pernah surut.