Seringai Hapus Seluruh Lagu dari Spotify, Tolak Investasi Militer yang Dilakukan CEO

Band metal Indonesia, Seringai, resmi menarik seluruh lagu mereka dari Spotify. Keputusan ini diambil karena mereka menolak terlibat—bahkan secara tidak langsung—dalam bentuk dukungan terhadap peperangan. Manajer band, Wendi Putranto, menjelaskan bahwa langkah tersebut merupakan respons atas keputusan CEO Spotify, Daniel Ek, yang berinvestasi besar pada Helsing, perusahaan pengembang teknologi drone dan kecerdasan buatan (AI) untuk kepentingan militer.

Wendi menegaskan bahwa musik Seringai kini sudah tidak tersedia di Spotify, namun masih bisa dinikmati melalui platform streaming lainnya. Ia menambahkan bahwa keputusan ini mencerminkan idealisme dan pesan perdamaian yang selama ini diusung oleh Seringai, yang dikenal vokal menyuarakan isu sosial, kemanusiaan, dan keadilan.

Seringai bukan satu-satunya band yang mengambil langkah ini. Band Majelis Lidah Berduri juga menghapus seluruh katalognya dari Spotify dengan alasan serupa. Secara global, sejumlah musisi internasional pun ikut melakukan aksi protes sejak September 2025, termasuk Massive Attack, King Gizzard & the Lizard Wizard, Godspeed You! Black Emperor, Hotline TNT, Deerhoof, dan Wu Lyf, yang memutuskan keluar dari Spotify sebagai bentuk penolakan terhadap investasi Daniel Ek di Helsing.

Menanggapi gelombang protes tersebut, pihak Spotify menegaskan bahwa mereka tidak memiliki hubungan langsung dengan Helsing, dan perusahaan itu tidak terlibat dalam konflik Gaza. Helsing pun menyatakan bahwa teknologi mereka hanya digunakan di Eropa untuk tujuan pertahanan, khususnya membantu Ukraina menghadapi agresi Rusia.