News

Harimau Sumatera di Ekosistem Leuser Tunjukkan Tren Positif di Tengah Bencana

todayDecember 11, 2025 2

Background
share close

Dahulu, harimau berkeliaran luas di berbagai wilayah Asia. Namun, kerusakan habitat, perburuan, serta menurunnya populasi mangsa membuat wilayah jelajah mereka menciut drastis. Kini, mereka hanya menghuni sekitar 5–10% dari area historisnya—sebuah kondisi yang menjadi alarm serius bagi para pemerhati satwa. Meski begitu, sebuah titik kecil di Indonesia memberi secercah harapan.

Sebuah studi terbaru menunjukkan kabar positif tentang populasi harimau Sumatra di pulau tersebut. Temuan ini hadir di tengah minimnya berita baik soal konservasi harimau, sehingga memberikan alasan untuk menengok lebih dekat kondisi populasi mereka dan harapan yang masih tersisa untuk masa depan spesies ini.

Benteng Terakhir Satwa Liar di Sumatra
Ekosistem Leuser dikenal sebagai kawasan penting bagi kelangsungan hidup satwa liar. Wilayahnya tiga kali lebih luas dari Taman Nasional Yellowstone dan menjadi habitat harimau terhubung terbesar yang masih tersisa di Sumatra. Dengan kombinasi hutan dataran rendah, perbukitan, hingga pegunungan, kawasan ini masih menawarkan perlindungan alami yang cukup aman. Hampir setengah dari wilayahnya masih berupa hutan utuh, ditambah dengan patroli penjaga hutan yang lebih intens dibanding banyak area lain di Sumatra, sehingga mampu menekan aktivitas perburuan.

Penelitian dipimpin oleh Dr. Joe Figel, seorang ahli konservasi yang bekerja sama dengan lembaga kehutanan dan satwa liar di Indonesia. Ia menyebutkan bahwa mereka berhasil mendokumentasikan populasi harimau yang kuat—kemungkinan salah satu yang paling sehat di Sumatra. Ia menegaskan bahwa upaya lapangan kini memerlukan perlindungan yang lebih diperkuat.

Teknologi Kamera Infrared Ungkap Populasi Harimau
Peneliti bekerja bersama masyarakat lokal untuk memasang kamera infrared di bagian utara Leuser, Aceh. Pemantauan dilakukan dalam tiga periode: 34 kamera dipasang pada Maret–Mei 2023, kemudian 59 kamera pada Juni–Desember 2023, dan 74 kamera pada Mei–November 2024. Pemantauan jangka panjang ini sangat penting karena kamera jebak multi-tahun dapat memberikan gambaran jelas mengenai tingkat kelangsungan hidup, pertumbuhan populasi, hingga pola jelajah harimau.

Dari hasilnya, kamera menangkap 282 citra harimau Sumatra dengan jelas. Berdasarkan pola loreng, teridentifikasi 27 individu: 14 betina, 12 jantan, dan satu yang tidak bisa ditentukan jenis kelaminnya. Rata-rata, harimau betina terlihat 14 kali dan jantan 16 kali. Banyaknya individu betina dianggap sebagai indikasi baik, karena mereka membutuhkan wilayah stabil untuk membesarkan anak.

Dalam pemantauan enam bulan pada 2023, ada tiga kelompok anak harimau yang berhasil direkam. Dua anak harimau yang pernah tertangkap kamera sebelumnya bahkan muncul kembali sebagai individu dewasa.

Peran Besar Masyarakat Lokal
Meski Taman Nasional Gunung Leuser berada dalam ekosistem yang sama, penelitian dilakukan di hutan lindung milik pemerintah Aceh—wilayah yang punya sumber daya lebih terbatas. Menariknya, area ini justru menghasilkan hampir tiga kali lebih banyak citra harimau dibanding survei 90 hari di lokasi lain di Sumatra. Hanya tiga survei lain di seluruh pulau yang pernah mencatat lebih dari sepuluh harimau, semuanya di dalam taman nasional.

Masa Depan Harimau Sumatra
Selain membahas jumlah individu, penelitian ini juga mengumpulkan data pergerakan yang penting untuk strategi pemantauan jangka panjang, termasuk menentukan lokasi kamera paling efektif.

Tingginya jumlah citra harimau bukan hal kebetulan. Habitat di wilayah ini terjaga berkat perlindungan pemerintah serta kolaborasi masyarakat Aceh dan Gayo dalam menjaga hutan dataran rendah dan perbukitan—wilayah dengan kepadatan mangsa tertinggi di Sumatra.

Meski ancaman tetap ada, studi ini menunjukkan bahwa dengan ruang hidup yang memadai, mangsa yang cukup, dan perlindungan yang konsisten, harimau masih bisa bertahan. Statusnya tetap “kritis”, namun populasi ini menjadi bukti bahwa harapan untuk masa depan harimau Sumatra masih belum padam.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Dengerin UNISI 104.5 FM di manapun, via www.UnisiFM.com.

Follow sosmed @UnisiFM.

Hubungi kami
WA 0817-234-1045.
Tlp 0274 540258.

Radio terbaik Jogja. Radio yang paling hit di Jogja. Radio Favorit Jogja. Radio nomor satu di Jogja. Radio anak muda di Jogja. Radio top 40 Jogja.

Written by: Achal

Rate it

Previous post

Jogja

Gadjah Mada Hockey Fest 2025 Siap Digelar: Hadirkan 31 Tim Hockey Nasional di GOR Nusantara UGM

Yogyakarta, [25 November 2025] — Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Hockey Universitas Gadjah Mada menggelar Gadjah Mada Hockey Fest 2025, sebuah kompetisi hockey tingkat nasional yang mempertemukan klub-klub hockey non-FIK/FPOK/PJKR dari berbagai daerah di Indonesia. Acara ini akan berlangsung pada 28–30 November 2025 di GOR Pancasila UGM. Tahun ini, Gadjah Mada Hockey Fest akan diikuti oleh 31 tim dari berbagai komunitas, klub independen, serta unit kegiatan mahasiswa dari perguruan tinggi di […]

todayNovember 26, 2025 19 2 2

Post comments (0)

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

0%